Rabu, 30 Oktober 2013

Kebenaran Al-Qurãn Menjamin Kebenaran Yang Lain


Al-Qurãn adalah kita yang selalu menjadi bahan tulisan, dan mungkin merupakan kita yang paling sering dibaca dan dipelajari.  Untuk membuktikannya, cukuplah dengan menyebut cabang ilmu yang dikenal sebagai 'ulûmul-Qurãn, yang jelas lahir sebagai hasil dari pengkajian kitab suci ini. Selama lebih
dari 14 abad, Al-Qurãn mengilhami jutaan orang untuk mengkajinya, dan mengambil darinya hikmah-hikmah yang tak kunjung habis untuk menjalani hidup ini.


Meskipun menyinggung banyak cabang sains seperti sejarah, hukum, pertanian, berbagai agama, baraneka budaya, perdagangan, etika, dan lain-lain, Al-Qurãn tidak bisa digolongkan sebagai buku rujukan untuk itu semua, atau mempunyai kaitan erat dengan beberapa cabang sains tersebut atau banyak yang lain. Al-Qurãn
bahkan bukan semata-mata buku petunjuk sebagaimana buku-buku istimewa yang beredar, yang pada sampulnya tertulis sebagai buku petunjuk tertentu.

Kaum Muslim secara umum menerima Al-Qurãn sebagai satu-satunya kebenaran dan firman Allah yang lengkap serta terpelihara yang hadir hinggi saat ini. Al-Qurãn sendiri berisi penegasan bahwa dirinya
adalah firman Allah, sejak Rasulullah Muhammad menerima dan menyebarkannya. Sejak saat itu, Al-Qurãn selalu menjadi mu'jizat Islam.

Mu'jizat Musa dan Isa
Semua rasul sebelum Nabi Muhammad menerima ãyãt (tanda; pembuktian) untuk menguatkan pernyataan bahwa mereka adalah pembawa kebenaran dari Allah. Bila pembuktian itu berupa pembelahan air laut seperti yang dilakukan Musa, atau menghidupkan kembali orang mati seperti yang didlakukan
Isa, seandainya hal itu tidak disebutkan di dalam Al-Qurãn, para Muslim akan meragukan kebenarannya. Singkatnya, ayat-ayat atau mu'jizat-mu'jizat itu, bagi orang-orang yang tidak menyaksikannya, akan tinggal menjadi cerita lama, yang bisa jadi benar atau bohong, karena tak ada seorang pun yang bisa membuktikannya.

Namun, kaum Muslim mempercayai cerita-cerita itu (apa pun tafsirnya!), karena semua mereka temukan dalam Al-Qurãn, yang yang keaslian dan kemurniannya tidak mereka ragukan. Dengan kata lain,
cerita-cerita itu diterima sebagai kebenaran berdasar Al-Qurãnnya sendiri yang diyakini sebagai Firman Allah. ∆

***Sumber: What Everyone Should Know About The Qur'an by DR. Ahmad Abdel-Fattah Al-Laithy.

Tidak ada komentar: